Lahan basah menurut Konvensi Ramsar merupakan definisi yang luas yaitu daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut dan perairan; alami atau buatan; tetap atau sementara; dengan air tergenang atau mengalir; tawar, payau atau asin; termasuk perairan laut yang kedalamanya tidak lebih dari 6 meter diwaktu air surut. Definisi tersebut mencakup terumbu karang dan padang lamun didaerah pesisir, dataran lumpur, hutan bakau, muara, sungai, rawa air tawar, hutan rawa dan danau serta rawa dan danau bergaram. Definisi yang sempit umumnya menganggap lahan basah sebagai ekoton yaitu daerah peralihan antara lingkungan daratan dengan lingkungan perairan dimana tanah yang tergenang atau jenuh air, menyebabkan berkembangnya suatu vegetasi yang khas.
Lahan basah di Desa Tungkaran di dominasi oleh tumbuhan enceng gondok. Walaupun hampir seluruh bagian lahan basah ditumbuhi oleh enceng gondok, juga terdapat jenis tumbuhan lain
Sebagian besar lahan basah telah dialihfungsikan menjadi pemukiman penduduk dan pertanian. Menurut keterangan warga ketika air di lahan basah surut tumbuhan liarnya akan di tebas
Enceng Gondok
Enceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis
Deskripsi
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.[1]
Habitat
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ektrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.[3] Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau.[3]
Dampak Negatif
Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain:
• Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
• Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air (DO: Dissolved Oxygens).
• Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
• Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
• Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
• Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.
Penanggulangan
Karena eceng gondok dianggap sebagai gulma yang mengganggu maka berbagai cara dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:
• Menggunakan herbisida
• Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
• Menggunakan predator (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya adalah dengan menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.[4]
• Memanfaatkan eceng gondok tersebut, misalnya sebagai bahan pembuatan kertas, kompos, biogas[5], perabotan[6], kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang, dsb.
Penangkap Polutan Logam Berat
Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.[7]Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida. Sebagai tanaman obat Tangkai daun enceng gondok dimanfaatkan untuk obat bengkak-bengkak. karena penelitian yang masih minim tentang penggunaan enceng gondok sebagai obat sehingga hanya sedikit fungsi yang diketahui.
http://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok
Jambu Biji
Selain memerlukan asupan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral) untuk menunjang kehidupan dan kesehatan sehari-hari, tubuh kita juga memerlukan kandungan zat aktif dalam pangan fungsional. Zat aktif tersebut antara lain antioksidan dalam asam asorbat, karoten, dan anthocyanin, serta serat pangan dalam bentuk pektin. Di antara buah dan sayuran, ternyata jambu biji dan buah naga menempati peringkat teratas sebagai buah penyedia manfaat dari pangan fungsional. Jambu biji bagian daunnya untuk diare, juga sebgai anti oksidan dan antikanker.
http://www.unika.ac.id/pasca/pmtp/?p=5
Kangkung


Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan

Gambaran
Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.
Penanaman
Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos) dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ia ditanam.
Seikat daun kangkung.
Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang 12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari. Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan lambat, tetapi
Kegunaan
Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), anti radang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko (Sulawesi),utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok ââ'¬Å"tanaman penyembuh ajaibââ'¬â"¢. Dinegara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkansembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir. Manfaat Lain Kangkung antara lain:Mengurangi haid, Mimisan, Sakit kepala, Ambeien, Insomnia, Sakit gigi,Melancarkan air seni, Ketombe, Sembelit, mual bagi ibu hamil, Gusi bengkak, Kapalan, Kulit gatal karena eksim, Digigit lipan
http://images.sudarjanto.multiply.com/attachment/0/Rxh@fwoKCq0AAHhiJx41/Kangkung%20Si%20Pengusir%20Racun.pdf?nmid=62572131
http://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung
Di tengah-tengah pembahasan tentang lahan basah kok ada tulisdan tentang jambu biji yang penjelasannya pun tak berhubungan dengan pokok bahasan ?
BalasHapusSelalu ada yang bisa kita manfaatkan dari lingkungan, termasuk lahan basah...
BalasHapus